Monday, June 22, 2015

Bab 1 : Hal Menjernihkan Hati

Allah SWT Tuhan Maha Pencipta dan Maha Pengatur, menciptakan manusia dengan memberinya dua macam kekuatan, yaitu kekuatan jasmani dan kekuatan rohani, atau kemampuan yang bersifat lahiriyah dan kemampuan yang bersifat batiniyah. Manusia terdiri dari dua macam badan, badan jasmani atau badan wadag dan badan rohani atau roh atau jiwa. Dan masing-masing bidang itu oleh Allah SWT diberikan kekuatan atau kemampuan yang berbeda-beda sifat dan dayanya. Hanya manusia yang diberi dua macam kekuatan seperti itu. Mahluk – mahluk selain manusia baik itu golongan malaikat ataupun bangsa jin dan mahluk jenis halus lainnya lebih-lebih mahluk jenis kasar , tidak diberi dua macam kekuatan seperti yang diberikan kepada manusia.

Bangsa jin mungkin memiliki dua kekuatan seperti itu akan tetapi terbatas tidak seluas yang dimiliki oleh manusia, buktinya yaitu bahwa nabi Sulaiman pernah merajai manusia dan sekaligus bangsa jin dan mahluk-mahluk lain, sedangkan belum pernah kita mendengar ada bangsa jin yang membawahi manusia. Malaikat dalam beberapa hal menempati tingkatan yang lebih tinggi dari pada manusia akan tetapi terbatas, terbatas mengerjakan tugas-tugas tertentu, ada yang membaca tasbih saja, ada yang bertakbir saja, ada yang hanya bertahmid saja , ada yang terus menerus membaca shalawat kepada Nabi SAW saja, ada yang terus menerus ruku’, ada yang tiada henti-henti sujud dan sebagainya. Bahkan banyak tugas-tugas yang dijalankan oleh para malaikat justru diperuntukkan bagi umat manusia. Bahkan lebih lagi daripada itu, segala apa yang di langit dan bumi ini oleh Allah dibikin tunduk kepada manusia, diperuntukkan bagi umat manusia supaya sebaik-baiknya dimanfaatkan bagi kepentingan hidupnya didunia dan akhirat.

“ Tidak kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang dibumi dan menyempurnakan untukmu nikmatNya lahir dan batin”

Demikian kasih sayang Allah SWT kepada manusia, hambaNya. Ini perlu kita renungkan sebagai pendahuluan pembahasan masalah menjernihkan hati dan agar supaya kita menyadari tempat kedudukan kita sebagai manusia diantara mahluk-mahluk lain ciptaan Tuhan, shgg kita dapat terus menerus senantiasa meningkatkan syukur trm ksh kita kepada Nya

Kedua kekuatan lahir dan batin yang dimiliki oleh manusia tsb tdk lain agar spy dipergunakan untuk mendatangkan sebesar-besarnya manfaat guna memperoleh dan membina hidup selamat sejahtera dan bahagia material dan spiritual, lahir dan batin di dunia dan akhiratnya kelak. Dan sebagai insan sosial, kekuatan lahir dan batin manusia merupakan perangkat pemberian Tuhan baginya untuk mengemban tugas sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi. Tugas mulia yang dipercayakan Allah SWT kepada manusia untuk mengatur kehidupan di dunia menurut konsepsi yang digariskan Allah SWT, sebagaimana firmanNYa di dalam Alquran : ( 2 Albaqoroh : 30 )
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat , Sesungguhnya Aku berhak menjadikan seorang khalifah di muka bumi “

Kekuatan lahiriyah seperti kita maklumi adalah daya kemampuan yang kelihatan mata lahir atau yang dapat diperhitungkan oleh akal fikiran atau rasio. Akal fikiran atau rasio itu sendiripun tergolong kekuatan lahir. Betapapun besarnya kemampuan lahiriyah manusia akan tetap masih terbatas sekali apabila dibandingkan dengan kemampuan batin atau kemampuan jiwa manusia. Kekuatan lahir hanya bisa berhubungan dgn alam lahir alam nyata, sedangkan kekautan jiwa manusia dapat menembus alam ghaib, dapat menjelajahi alam metafisika bahkan dapat mengadakan komunikasi dengan alam luar manusia dengan alam jin dan alam malaikat bahkan dapat beraudiensi dengan Tuhan Pencipta seluruh alam.

Pusat segala kegiatan manusia baik kegiatan jasmani maupun kegiatan rohani terletak di dalam hatinya. Hati merupakan “PUSAT KOMANDO” dari segala macam gerak dan laku manusia, sekaligus merupakan motor penggerak yang menggerakkan segala perilaku dan perbuatan manusia. Perbuatan yang baik maupun yang jahat, perbuatan yang menguntungkan ataupun perbuatan yang merugikan semuanya itu dikomando dan digerakkan oleh HATI

Didalam hati manusia bermarkas dua macam DEWAN, yang berlainan pengaruh dan arahnya satu sama lain, bahkan saling bertolak belakang dan saling berlawanan, yang satu adalah DEWAN PERANCANG KEBAIKAN sedangkan yang lain adalah DEWAN PERANCANG KEJAHATAN. Siapa diantara kedua dewan itu yang dominan didalam hati , dialah yang memegang komando segala gerak dan perbuatan atau tindakan manusia. Adapun faktor fikiran, sekalipun dipenuhi dengan berbagai macam perbendaharaan ilmu pengetahuan dan hikmah kebijaksanaan, namun fungsinya hanya sebagai DEWAN PERTIMBANGAN, yang tidak memegang peranan yang menentukan.

Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat atau mendengar, atau mungkin pernah bahkan sering mengalami sendiri bahwa akal fikiran dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, dapat membedakan antara yang benar dan yang batil, dapat mengerti itu haram ini halal, mengerti ini boleh dikerjakan dan itu tidak boleh dikerjakan dsb, akan tetapi didalam prakteknya justru sebaliknya, yang baik ditinggalkan dan yang buruk dikerjakan,yang menguntungkan malah dihindari dan yang merugikan justru dikerjakan, yang haram dikejar-kejar, yang halal tidak dihiraukan, yang benar tidak diikuti yang batil di pergauli
Hal tersebut disebabkan karena yang menguasai hati pada waktu itu adalah DEWAN PERANCANG KEJAHATAN. Ilmu pengetahuan yang berada di dalam otak fikiran manusia tidak mampu mengendalikannya, tidak mampu mengarahkan sesuatu perbuatan yang sesuai dengan ilmu dan pengertian yang dimilikinya. Jika seorang pencuri ditanya, apakah perbuatan mencuri itu baik? Tentu mereka akan menjawab TIDAK, demikian juga jika siapapun ditanya apakah perbuatan menipu, korupsi, menyakiti orang lain itu diperbolehkan ? semua akan menjawab TIDAK, bahkan semua orang mengerti bahwa perbuatan tsb adalah perbuatan tercela, tetapi mengapa tetap dilakukan oleh sebagian atau bahkan oleh banyak orang ? tidak lain karena didorong oleh keingingan menuruti nafsu yang bersarang di dalam hati yang sudah dikuasai oleh DEWAN PERANCANG KEJAHATAN tersebut

Jelasnya manusia akan terjerumus kepada kejahatan dan kehancuran apabila hatinya penuh dengan kotoran – kotoran nafsu yang berkuasa dan memerintah sebagai DEWAN PERANCANG KEJAHATAN. Dan manusia dikatakan baik budinya, baik ahlaknya , baik perangai dan pekertinya, baik perbuatannya apabila hatinya dipimpin oleh DEWAN PERANCANG KEBAIKAN dan bersih dari kotoran-kotoran nafsu. Oleh karena itu hati manusia harus selalu dibersihkan dari kotoran dan penyakit hati dengan menempatkan DEWAN PERANCANG KEBAIKAN sebagai pimpinan yang bijaksana dalam dirinya

Betapa tepat dan bijaksananya Rasulullah SAW telah memberikan peringatan keapda kita dengan sabda beliau :
“Sesungguhnya di dalam jasad manusia itu ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik , menjadi baik pulalah seluruh jasadnya dan apabila rusak atau kotor , menjadi rusak pulalah seluru jasad nya, ketahuilah ia adalah HATI “
Atas dasar hadist tsb,maka kemudian para ulama sufi mengatakan antara lain sebagai berikut :
“ Membersihkan jiwa ( hati ) dari kotoran – kotoran ( nafsu ) adalah wajib”
( kitab Kifayatul Atqiya )

Wajib disini dalam arti harus diusahakan oleh setiap orang dalam rangka supaya mencapai hidup selamat sejahtera dan bahagia lahir batin dunia dan akhirat. TAZKYATUNNAFSI atau membersihkan hati maksudnya membebaskan hati dari pengaruh-pengaruh nafsu yang senantiasa berusaha dan bertipudaya untuk menguasai hati manusia. Di dalam kitab suci Alquran diterangkan pernyataan Nabi Yusub AS tentang tekad beliau yang senantiasa waspada terhadap tipudaya nafsu sebagai berikut :
“ Dan tidaklah aku membiarkan diriku ( dikuasai nafsu ) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan , kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku “ ( QS 12 Yusuf : 53 )

Membersihkan hati , istilah yang populer sekarang disebut dengan operasi mental . Operasi mental yang dialami oleh oleh Rasulullah SAW ketika akan menjalani Isra Miraj merupakan tuntunan nyata yang harus diikuti oleh para umat. Bahkan oleh setiap insan yang hidup didunia ini.

Berkat adanya operasi tsb kotoran-kotoran yang terdapat didalam hati Rasulullah SAW dikeluarkan dan kemudian dimasukkan iman, Islam , ihsan, amanah dan kejujuran, maka segala gangguan dan godaan yang dialami dalam perjalanan Isra Miraj dapat diatasi dengan sempurna dan sukses mengadap kehadiran Allah SWT untuk menerima tugas-tugas yang harus dilaksanakan para umat yaitu sholat lima waktu.

Bermacam-macam cara telah banyak ditempuh orang / masyarakat dalam melaksanakan operasi mental , melalui pengajaran dan pendidikan, lewat sistem dakwah dan penerangan-penerangan agama, menggunakan media masa, surat kabar, majalah, radio, TV dan buku-buku, melalui perkumpulan atau organisasi sosial dan bermacam-macam bentuk pergaulan hidup lainnya. Bahkan ada yang menempuhnya dengan riyadloh-riyadloh badainiyah dan latihan-latihan kejiwaan. Masing-masng dengan metode dan sistematika yang berbeda-beda.
Secara umum, metode dan sistematika operasi mental tsb diatas dalam garis besarnya dititik beratkan pada prinsip penanaman pengertian dan pengetahuan sehingga diharapkan bisa tumbuh suatu kesadaran. Akan tetapi kenyataan didalam praktek tidak semudah itu, pengertian dan pengetahuan masih belum memberi jaminan akan tercapainya kondisi hati yang bersih dan jernih bebas dari pengaruh-pengaruh nafsu yang menjadi sarang yang subur bagi bercokolnya DEWAN PERANCANG KEJAHATAN seperti tersebut diatas.

Mengingat semakin hebatnya pengaruh-pengaruh dari berbagai jurusan yang merangsang hati manusia , yang menyuburkan tumbuhnya DEWAN PERANCANG KEJAHATAN, maka operasi mental dalam rangka membersihkan dan menjernihkan hati harus terus menerus diusahakan oleh setiap orang. Disamping dengan cara-cara operasi mental seperti diats dan yang sudah banyak dijalankan oleh masyarakat selama ini masih ada satu cara yang belum banyak dilakukan , yaitu pendayagunaan kekuatan atau potensi baitiniyah dalam bentuk doa permohonan kepada Allah SWT , sang maha kuasa, maha pengatur, maha pengasih lagi maha penyayang. Doa memohon HIDAYAH, memohon petunjuk dan pertolonganNya.

Pendayagunaan potensi batiniyah dalam bentuk doa permohonan kepada Allah SWT baik yang dilaksanakan sendiri-sendiri ataupun berkelompok ( berjamaah ) jika dibandingkan dengan pendayagunaan potensi lahiriyah dalam bentuk bekerja, berkarya dan bentuk –bentuk aktifitas atau kegiatan lahiriyah lainnya masih sangat tidak seimbang. Masih banyak peluang kesempatan dan sisa kekuatan yang belum dimanfaatkan untuk berdoa memohon kepada Allah SWT . Padahal kedua kekuatan , lahir dan batin, yang sama-sama anugerah pemberian Tuhan itu harus dimanfaatkan secara seimbang serta saling mengisi. Lebih-lebih jika diingat bahwa HIDAYAH Allah SWT mutlak dibutuhkan oleh setiap insan, tanpa hidayah dan petunjuk Allah SWT, manusia pasti sesat terjerumus kepada kehancuran dan kesengsaraan.

Bertambahnya pengetahuan baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum lainnya apabila tidak disertai dengan HIDAYAH dari Allah SWT maka ilmu – ilmu itu tidak akan mampu meletakkan benih yang menumbuhkan kejernihan hati, ketentraman jiwa dan kesehatan mental. Bahkan boleh jadi justru ilmu pengetahuan yang tidak disertai HIDAYAH Allah SWT tsb malah menyuburkan bercokolnya IMPERIALIS NAFSU sebagai DEWAN PERANCANG KEJAHATAN didalam hati manusia, sehingga kemudian timbul rasa bangga diri , rasa diri berilmu, berkemapuan, berkuasa, merasa diri lebih dari orang lain, selanjutnya muncul bendera ke-AKU-an, egoisme atau ANANIYAH dalam bahasa Arab. Ilmu yang seharusnya menjadi alat penyaring kemurnian dan kemulusan hati yang bersih, dalam prakteknya disalahgunakan menjadi polusi jiwa ( pengotor jiwa ) yang lebih keruh tetapi lebih halus sehingga yang bersangkutan tidak merasakannya.

Dalam hubungan antara ilmu dan hidayah, Rasulullah SAW telah memperingatkan kita dengan sabdanya:
“Barang siapa bertambah ilmunya dan tidak bertambah hidayahnya, maka tidak menjadi bertambah ( dekatnya) melainkan semakin jauh dari Allah “( HR Abu Mansur dan Dailami dari Jabir )

Orang yang jauh dari Allah SWT tidak akan mendapat hidayah, dan barang siapa tidak mendapat hidayahNya apsti sesat jalan dan akhirnya sengsara dan mengalami kehancuran. Maka oleh karena itu, disamping ilmu pengetahuan harus kita pelajari , kita tuntut, ilmu pengetahuan apa saja terutama yang ada hubungannya dengan membersihkan hati dan operasi mental, untuk memperoleh ketenangan batin dan ketentraman jiwa, tidak boleh diabaikan juga yaitu usaha memperoleh HIDAYAH Allah SWT.
Apakah HIDAYAH Allah SWT dapat diperoleh atau diusahakan dengan upaya manusia? Jawabnya tegas , DAPAT , sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Al Ankabut ayat 69   
“ Dan orang-orang yang berjihat untuk ( mencari keridloan ) Kami, sungguh-sungguh akan KAMI tunjukkan kepada mereka jalan KAMI “

Berjihad disini artinya bersungguh-sungguh atau berusaha dengan bersungguh-sungguh mencari keridloanNya , berusaha menuju kepadaNya untuk memohon hidayahNya, didalam WAHIDIYAH , bersungguh-sungguh memohon kepada Allah SWT itu disebut MUJAHADAH.
Tentang hubungan antara HIDAYAH dan MUJAHADAH, Imam Ghozali mengatakan didalam kitab Ihya’nya :
“ Mujahadah adalah kunci hidayah, tidak ada kunci untuk memperoleh hidayah selain mujahadah”

Ada banyak sekali macam dan jenisnya doa yang dilakukan orang , dengan cara dan bahasa yang berbeda-beda menurut bahasa daerah atau bahasa negara masing-masing, Rasulullah SAW bersabda :
“ Doa adalah senjatanya orang mukmi “ ( HR Abu Yakla & Hakim dari Ali )

Ibarat senjata , maka daya keampuhan dan kegunaannya doa juga berbeda-beda, antara lain berkaitan dengan pribadi dan kepribadian pencipta doa, tujuan dan kepentingan apa doa itu dicipta, situasi dan kondisi pada waktu doa itu dicipta, susunan redaksi doa, kaifiyah( cara pengamalan) dan adab-adab ketika berdoa dan kondisi batiniyah serta kejiwaan orang yang berdoa , seperti hudlurnya hati, kekhusyu’an , kemantapan hatinya dsb
Di dalam Islam, Rasulullah SAW, memberikan tuntunan bermacam-macam doa, hampir setiap aktifitas ada doanya, ada doa ketika mau makan, selesai makan, ketika berpakaian, doa ketika pagi, ketika sore , saat akan tidur, ketika bangun tidur, waktu keluar rumah , ketika masuk rumah dsb.

Disamping doa pada setiap aktifitas tsb , masih banyak lagi doa-doa untuk sesuatu hajat atau kepentingan, baik dari tuntunan Rasulullah SAW maupun yang dicipta oleh para sahabat dan para ulama.

Para ulama terutama ulama sufi berpendapat bahwa doa yang paling dekat untuk dikabulkan oleh Allah SWT , atau dalam bahasa Jawa adalah “paling mandi”, adalah SHALAWAT . Dan pendapat ini sangat cocok dengan kenyataan, lebih – lebih diakhir zaman ini, secara umum mengenai faedah dan manfaat doa sholawat kepada Rasulullah SAW bagi sipembacanya, adalah seperti yang dikatakan oleh Syech Hasan Al Adawi dalam kitab Dalailul Khoirot yang kemudian dibenarkan dan didukung oleh para ulama sufi lainnya adalah sbb :
“ Sesungguhnya membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW itu bisa menerangi hati dan mewushulkan kepada Tuhan Dzat Yang Maha Mengetahui perkara gaib “ ( Saadatud Doroini hal 36)
“Menerangi hati “, hati menjadi terang, jernih dan tentram,

 “Mewushulkan “ , mengantarkan dan menyampaikan kepada tingkat kondisi batiniyah yang sadar kepada Allah SWT
Ada banyak sekali macamnya doa sholawat, berpuluh, beratus, beribu-ribu bahkan berpuluh ribu macamnya, masing-masing dikaruniai faedah dan manfaat yang berbeda-beda , manfaat duniawi dan manfaat ukhrowi, manfaat lahiriyah dan manfaat batiniyah, manfaat yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat moral dan spiritual. Bertalian dengan kebutuhan untuk kejernihan hati, ketenangan batin, dan ketentraman jiwa, sudah sewajarnya kita memilih shalawat yang dikaruniai manfaat dan faedah yang kita butuhkan tersebut.
Alhamdulillah dengan fadhol Allah SWT pada kira-kira awal tahun 1963 , Allah SWT melimpahkan karunia taufik dan hidayahNya dengan tersusunnya SHALAWAT WAHIDIYAH dari Pondok Pesantren Kedunglo Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Propinsi Jawa Timur , yang kemudian oleh mualifnya yakni Al Mukarrom Shohibul Fadilah, Asy Syech Romo KH Abdoel Madjid Ma’roef Pengasuh Pondok Pesantren tersebut diijazahkan ( diberikan ijin pengamalan) secara umum dengan ijazah mutlak kepada masyarakat luas tidak pandang golongan, aliran, bangsa dan negara manapun juga serta tidak membatasi tingkatan dan umur berapa saja, pokoknya tidak pandang bulu, siapa saja, dan tanpa ada syarat.

Sekali lagi Allhamdulillah mengamalkan SHALAWAT WAHIDIYAH dikarunai faedah berupa kejernihan hati , ketenangan batin dan ketentraman jiwa sehingga menjadi lebih banyak ingat dan sadar kepada Allah SWT wa Rasulihi SAW. Dan disamping kejernihan hati juga dikaruniai manfaat lainnya berupa antara lain soal kesehatan, soal kerukunan dalam rumah tangga, soal kelancaran usaha dan pekerjaan, soal kecerdasan dan perbaikan ahlak dikalangan anak-anak dan remaja serta masih banyak lagi manfaat yang dialami oleh mereka yang sudah mengamalkan SHALAWAT WAHIDIYAH tersebut.