Tuesday, February 16, 2021

AT - TA'ALLUQ BI JANAABIHI SAW. (HUBUNGAN JIWA DENGAN ROSUULULLOH SAW).

Di muka sudah kita bahas bahwa faedah membaca sholawat yang paling besar manfaatnya adalah "Inthibaa`u shuurotihi SAW 'ala golbi musholli" = tercetaknya gambar pribadi (shuuroh) Rosuululloh SAW di dalam hati si pembaca sholawat. 

Dengan kata lain selalu terbayang kepada Rosululloh SAW. Dengan demikian terjalin hubungan jiwa yang sangat erat antara si pembaca sholawat dengan Rosululloh SAW. Kita yakin bahwa eratnya hubungan jiwa dengan Rosululloh SAW. merupakan pusaka dan fondasinya iman dan taqwa, dan menjadi patrinya mahabbah kepada Alloh wa Rosuulihi SAW. Dan kita yakin bahwa iman, taqwa, dan mahabbah merupakan bangunan kesefamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan Iahir batin rohani dan jasmani di dunia dan di akhirat.

Maka oleh karena itu hubungan kita sebagai umat terhadap Rosululloh SAW sebagai pemimpin kita, sebagai pembimbing kita, sebagai pembela kita dari kesesatan dan kehancuran perlu dipupuk, ditingkatkan dan disempurnakan yang sebaik-baiknya !. Hubungan yang masih bersifat formalitas ala syari'ah harus ditingkatkan menjadi semacam hubungan molekuler yang lebih kokoh lahir dan batin.

Bukankah Rosululloh SAW sendiri sesuai dengan kepribadian Beliau yang "ROHMATAN LIL `AALAMIIN" dan "BIL MUKMINIINA ROUUFUR ROHIM" telah meletakkan dan meratakan "Lem perekat" hubungan terhadap, sekalian para umat. 

Firman Alloh SWT didalam AI Qur an telah memberitahukan hal itu kepada kita antara lain:

"Sungguh telah datang kepadamu sekalian seorang Rosul dari kalangan kamu sekalian yang sangat berat memprihatinkan penderitaan kamu sekalian, yang menginghnkan keimnan dan keselamatan bagi kamu sekalian dan amat belas kasih sayang kepada orang-orang mukmin".

Begitu mendalam keakraban hubungan batin Rosululloh SAW. terhadap para umat sampai Beliau SAW memanggilnya sebagai "Ikhwan" sebagai "kawan", sebagai "saudara" dengan sabda-NYA: "Betapa rindu-Ku kepada saudara-saudara-Ku yaitu mereka yang datang sesudah-Ku" (Insan Kamil II hal. 88).

Jadi kita para umat, seharusnya hanya tinggal menempelkan dan melekatkan hubungan jiwa dengan Rosululloh SAW yang "Lem Perekatnya" sudah ada dan sudah diratakan oleh Rosululloh SAW. sendiri. Mari kita renungkan hal ini dan kita adakan koreksi diri bagaimana hubungan kita sefama ini terhadap Junjungan kita Kanjeng Nabi Besar Muhammad Rosululloh SAW. Pemimpin kita, Pembimbing kita, dan Pembela kita yang sangat menyayangi kita!.

AL FAATIHAH !

YAA SYAAFI'AL KHOLQIS SHOLAATU WASSALAAM 

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ........

Adapun cara-cara mengadakan dan memperbaiki hubungan yang akrab kepada Rosululloh SAW. Atau yang disebut "TA`ALLUQ BI JANAABIHI SAW" ada dua jalan. Yaitu seperti

diterangkan di dalam kitab Sa'aadafud Dairoini fis-Sholaati 'Ala Sayyidil Kaunaini SAW, karangan Syekh Yusuf bin Ismail an

Nabhani : TA'ALLUQ SHUURIY dan TA'ALLUQ MAKNAWIY.

TA'ALLUQ SHUURIY atau hubungan secara formal dapat ditempuh melalui dua jalan

(1)   Menjalankan segala apa yang diperintahkan dan menjauhi atau meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Rosululloh SAW. Jadi menjalankan syari'ah Islam secara komplit lahir dan batin dengan tepat dan sempurna di dalam segala hubungan. Baik didalam hubungan kepada Alloh wa Rosulihi SAW, maupun di dalam hubungan dengan masyarakat, terhadap keluarga, terhadap tetangga, terhadap bangsa dan negaranya, terhadap sesama umat manusia segala bangsa terhadap agamanya bahkan terhadap sesama makhluq pada umumnya.

(2)   Fanak atau lebur di dalam lautan mahabbah atau cinta kepada Kanjeng Nabi Besar Muhammad SAW, antara lain dengan memperbanyak membaca sholawat, memperbanyak dan mengangan-angan penuh rindu atau syauq kepada Rosululloh SAW. Memperbanyak membaca atau mendengarkan uraian-uraian atau hikayah-hikayah yang mengandung pujian dan sanjungan terhadap kebesaran dan kemulyaan Rosululloh SAW. Sehingga tumbuh rasa mahabbah dan rindu yang mendalam. Juga dengan berangan-angan dan berfikir tentang jasa-jasa dan pengorbanan serta perjuangan Rosululloh SAW di dalam membela umat.

TA'ALLUQ MAKNAWIY atau secara hubungan maknawi juga dapat ditempuh melalui dua jalan

(1)      Melatih hati membayangkan atau ISTIHDLOR kepada pribadi Beliau SAW yang mulia dan agung itu dengan sepenuh ta'dhim mahabbah atau kagum. Ini bagi mereka yang sudah pernah bertemu Rosululloh SAW, dalam mimpi atau dalam keadaan jaga (tidak tidur) atau yaqodhotan. Bagi yang belum pernah bisa membayangkan sifat-sifat dan budi pekerti Beliau SAW, yang luhur itu. Bagi yang sudah pernah ziarah ke Makkah dan Madinah dapat membayangkan Kabah, membayangkan maqom Rosululloh SAW, membayangkan masjid atau tempat-tempat lain yang bersejarah yang dipergunakan oleh Beliau SAW di dalam memperjuangkan agama Islam dan di dalam memberikan tuntunan dan bimbingan kepada para sahabat Rodhiyalloohu ta'ala anhum. Semua itu harus kita lakukan dengan beradab ta'dhim dan tawadhu'.