Pengertian MUJAHADAH secara umum adalah : berjuang, bersungguh – sungguh, berperang melawan musuh.Didalam Wahidiyah yang dimaksud adalah bersungguh–sungguh memerangi dan menundukkan hawa nafsu untuk di arahkan kepada kesadaran Fafirruu – Ilalloh wa Rosulihi SAW.
Pengertian MUJAHADAH secara KHUSUS adalah : Pengamalan Sholawat Wahidiyah atau sebagian dari padanya menurut adab, cara dan tuntunan yang diberikan oleh Mu'allif Sholawat Wahidiyah, sebagai penghormatan kepada Rosululloh SAW dan sekaligus merupakan doa permoohonan kepada Alloh SWT yang diperuntukkan diri pribadi dan keluarga baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, bagi bangsa dan negara serta pemimpin mereka di segala bidang dan umumnya bagi segalah makhluk ciptaan Alloh SWT.
Berikut Dasar Mujahadah :
‘‘ Dan orang – orang yang bersungguh – sungguh untuk mencari keridloan kami, benar – benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan – jalan Kami ”
Syekh Imam Al-Ghozali Berkata :
‘‘Mujahadah adalah kunci hidayah tidak ada kunci untuk memperoleh
hidayah selain Mujahadah”
Dengan bermujahadah insya Alloh sudah tercakup keempat kegiatan jalan pintas yang disebutkan dimuka. Dan alhamdulillah didalam praktek kenyataannya besar manfa'atnya berupa kejernihan hati, ketenangan batin dan ketentraman jiwa sehingga hati menjadi lebih banyak ingat kepada Alloh SWT, lebih banyak dzikrulloh disamping ingat kepada Rosululloh SAW, pemimpin dan panutan kita semua.
Hati yang sudah jernih seperti itupun masih bisa saja menjadi kotor keruh kembali, yaitu akibat dosa dan maksiat yang diperbuat olehnya. Akan tetapi alhamdulillah tidak sampai berlarut-larut dan lekas diberi ingat dan menyadari dosa-dosa dan maksiat tersebut dan kemudian cepat-cepat bertaubat memohon ampunan kepada Alloh SWT dan berubah sikap. Jadi setidak-tidaknya "mahfudh" = terpelihara tidak sampai berlarut-larut dalam perbuatan dosa. Alhamdulillah !.
Sedangkan hati yang masih kotor belum pernah dicuci bersih seperti di atas apabila ketempelan debu maksiat dan dosa, pada umumnya sukar sekali untuk menyadari dosa maksiat yang diperbuatnya jika tidak mendapat pertolongan dari Alloh SWT. Akibatnya menjadi makin berlarut-larut di dalam hutan belukarnya maksiat dan mungkarot. Jika tidak segera mengadakan langkahlangkah perbaikan, pasti kelak diakhirat akan merasakan penderitaan dan kesengsaraan yang tidak dapat digambarkan ngeri dan dahsyatnya. Dengan memperbanyak dan tekun melaksanakan Mujahadah Wahidiyah alhamdulillah dikaruniai banyak sekali taufiq hidayah dan pertolongan dari Alloh SWT, dikaruniai syafa at tarbiyah Rosuululloh SAW, barokah karomah dan nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman wa a'waanihi wa saairi auliyaaillaahi Rodhiyalloohu Ta'ala `Anhum, sehingga dikaruniai berbagai kebaikan dan manfa'at lahir dan batin yang tidak sedikit di samping ketenangan batin dan ketentraman jiwa seperti diatas.
Sekali lagi alhamdulillah, sholawat Wahidiyah dikaruniai kegunaan dan manfa'at yang banyak sekali, dan sangat efektif buat segala macam kepentingan dunia dan akhirat, buat kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani, buat kepentingan spiritual maupun kepentingan yang bersifat materiil. Akan tetapi tidak boleh disalahgunakan!. Artinya jangan kita bermujahadah karena kita di dorong oleh kepentingan-kepentingan tersebut, melainkan harus semata-mata niat beribadah kepada Alloh dengan ikhlas LILLAH - tanpa pamrih dan dijiwai sadar BILLAH - "LAA HAULA WALAA QUWWATA ILAA BILLAH". Demikian .unanat Mbah Yai Mu'allif Qs wa Ra Pemberi ijazah Sholawat Wahidiyah.
Siapa saja akan diberi kemampuan oleh Alloh SWT asal betul-betul dan sungguh-sungguh dalam mujahadahnya. Firman Alloh SWT di dalam Al Qur'an
"Dan mereka orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam menuju kepada KAMI, sungguh mereka akan KAMI tunjukkan kepada berbagai jalan KAMI. Dan sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik" (29 – Al Ankabut : 69).
"Jaahadu bersungguh-sungguh, di dalam
Wahidiyah disebut mujahadah".
Adab – adab dalam bermujahadah
Dijiwai Lillah – Billah, Lirrosul – Birrosul, Lilghouts – Bilghouts
HUDLUR : hati showan / ingat / menghadap kepada Alloh SWT.
ISTIHDLOR : merasa benar – benar berada dihadapan Alloh SWT.
Disertai TA‘DHIM ( menghormat ) dan MAHABBAH ( mencintai )
Rosululloh SAW.
Disertai dengan Tadzallu (merasa rendah dan hina ) wal Iftiqor (
merasa sangat membutuhkan ) TADHOLLUM ( merasa dholim dan berlarut – larut
penuh dengan dosa dihadapan Alloh SWT wa Rosulihi SAW wa Ghouts Hadzaz - Zaman
Ra.
Berkeyakinan bahwa Mujahadahnya / doanya diijabahi ( diterima )
oleh Allaoh SWT ( jangan sampai ragu – ragu ).
Merasa benar – benar ma’mum / mengikuti Hadrotul Mukaram Mbah Yahi
/ Romo Yahi, maka gaya, lagu, sikap, dan cara melaksanakan Mujahadah harus
sesuai dengan tuntunan Beliau .
Adab lahir supaya di sesuaikan dengan adab batin dan di anjurkan
dalam keadaan dalam hadats (tidak batal).
Macam – macam Acara Mujahadah :
Mujahadah Yaumiyah ( harian ) , adalah Mujahadah yang dilaksanakan setiap hari oleh setiap pengamal Wahidiyah baik sendiri maupun berjamaah bersama keluarganya
Mujahadah Usbu iyyah ( mingguan ) , adalah Mujahadah berjamaah yang dilaksanakan seminggu sekali oleh pengamal Wahidiayah satu kelompok / satu kampung / satu desa
Mujahadah Syahriyah ( bulanan ) , adalah mujahadah yang dilaksanakan oleh pengamal Wahidiyah sewilayah kecematan dalam sebulan sekali
Mujahadah Ru`busanah ( tiga bulanan ) , adalah Mujahadah yang dilaksanakan oleh pengamal Wahidiyah sekabupaten atau kota madya dalam tiga bulan sekali
Mujahadah
Nishfusanah ( pertengahan tahun ) , adalah yang dilaksanakan seluruh pengamal
Wahidiyah sewilayah propinsi dalam setengah tahun sekali yang diatur oleh pengurus
wilayah Wahidiyah tingkat Propinsi
Mujahadah Kubro ( mujahadah akbar ) , adalah Mujahadah yang dilaksanakan seluruh pengamal Wahidiyah dua sekali setahun yaitu : Bulan Suro, / Muharam dan Bulan Rojab, yang diatur oleh Pondok Pesantren Kedunglo dan bertempat hanya di Pondok Pesantren Kedunglo
Mujahadah 40 hari adalah Mujahadah yang dilaksanakan oleh pengamal yang baru mengamalkan sholawat wahidiyah selama 40 hari berturut turut dengan cara – cara sebagaimana yang tertulis didalam Lembaran Text Sholawat Wahidiyah. Mujahadah 40 hari juga di laksanakan oleh semua pengamal untuk menyongsong pelaksanaan Mujahadah Kubro , yang waktunya ditentukan oleh Pondok Pesantren Kedunglo
Setelah melaksanakan Mujahadah, kita ber-Nida' Fafirru- ilalloh menghadap 4 penjuru dengan maksud mengajak secara bathiniyah agar umat dan masyarakat sedunia termasuk diri kita sendiri sekeluarga cepat- cepat lari kembali mengabdi diri dan sadar kepada Alloh SWT.
Cara melaksanakannya :
Sikap batin mengetrap jiwa sekuat – kuatnya memohon kepada Alloh
SWT agar Nida' / ajakan ini disampaikan kepada hati sanubari ummat masyarakat
seluruh dunia termasuk diri kita sendiri keluarga, dengan kesan yang mendalam .
Sikap lahir disesuaikan dengan batin, kedua tangan lurus disamping
kedua paha, pandangan mata lurus kedepan, ( tidak menunduk dan tidak menoleh )
pemindahan arah harap sesudah sempurna membaca Waqulja…..dan mendahulukan kaki
kanan.
Yang di baca setiap arah adalah Al Fatihah 1x Fafirru ilalloh 3X,
Waqulja….. dsb 1x. Yang pertama menghadap barat,lalu kearah utara, timur , dan
selatan.
Maksud dan tujuan tasyafu’an dengan berdiri adalah untuk
mencetuskan rasa Ta’dhim (menghormat) memulyakan dan mencinta sedalam-dalamnya
kepada Rosululloh SAW wa Ghoutsi Hadzaz Zaman wa saairi ahbaabillaahi RA,
dengan hati yang tulus semumi-murninya.
SABDA NABI SAW :
‘Berdirilah kamu sekalian untuk menghormat pimpinan atau orang-orang pilihanmu “.Mengamalkan sholawat Wahidiyah menurut cara-cara yang telah dituntunkan disebut MUJAHADAH WAHIDIYAH atau disingkat MUJAHADAH begitu saja.